Desainsaluran pembuangan dirancang untuk menyalurkan gas hasil pembakaran mesin ketempat yang aman bagi pengguna mesin. Gas hasil pembakaran umumnya panas, untuk itu saluran pembuangan harus tahan panas dan cepat melepaskan panas. Saluran pembuangan tidak boleh melewati atau berdekatan dengan material yang mudah terbakar atau mudah rusak karena panas. Meskipun tampak sederhana, desain sistem pembuangan cukup berpengaruh terhadap performa mesin. Padalangkah buang, piston bergerak naik dari TMB menuju TMA. Katup masuk dalam keadaan tertutup dan katup buang dalam keadaan terbuka. Gas sisa hasil pembakaran terdorong keluar menuju saluran pembuangan. Dengan terbuangnya gas sisa pembakaran, berarti kerja keempat langkah mesin untuk satu kali proses kerja (siklus) telah selesai. Saluranpembuangan dengan perlengkapannya bertugas menyalurkan gas buang ke udara luar. E. Saluran Gas Buang Sistem pengeluaran pada mesin diesel secara umum memiliki kesamaan pada mesin bensin yaitu terdiri dari pipa gas buang dan peredam suara. Dalam hal ini gas sisa pembakaran ditekan keluar dari silinder dengan gerakan torak keatas. Kalau Pembuangangas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan. Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian-kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Jenis-jenis starting equipment yang 5 persamaan dan perbedaan agama islam dengan agama lain. Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS saluran pembuangan gas pada sepeda motor. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B 1KAJIAN SIMULASI PENGARUH TEKANAN BALIK GAS BUANG TERHADAPKINERJA MESIN SEPEDA MOTOR EMPAT LANGKAH 135CCSefnath Josep Etwan Sarwuna, Wegie Ruslan, Indra Chandra SetiawanTeknik Mesin, Universitas PancasilaEmail etwan_sarwuna is generally known that exhaust system or commonly called muffler is a vital/main part of a motorcycle. Therefore in the automotive sector/field, this product is progressing rapidly and increasing thecustomer. Exhaust functions are to increase to speed, to beautify the shape and to acquire the goodsound hearing. But infect, many people disregard to improve/increase engine performance byutilizing the exhaust gas itself. Related to exhaust gas issue and focus on back pressure that occursduring disposal process, some exhaust products with different size of header diameter are taken andanalyzed to determine the amount of back pressure generated. The analysis using ANSYS and the direct test using DYNOJET Model 250. The simulation result show the amount ofback pressure that occurs in the header exhaust for each type of exhaust. The first type of exhaustmuffler type 1 the largest/the most back pressure is Pa, for the second type of exhaustmuffler type 2 the pressure is Pa, the third type of exhaust muffler type 3 produce back pressure and the fourth type of exhaust muffler type 4 produce the smallest back pressure The result of the four stroke 135cc motor cycle for each type of muffler using the Dynojetshow that the muffler type 1 on the 7340 rpm max torque on round of 8150 rpmgenerating a max power PS 6811 watt. For muffler type 2 on around 7160 rpm produce maxtorque and max power PS watt. For muffler type 3 at thearound 7250 rpm produce max torque and max power PS And for muffler type 4 at around 7240 rpm produce max torque and at thearound 8520 rpm obtained the max power is PS watt. Torque and the biggest powergenerated by the muffler type 3 while torque and smallest power generated by the muffler type word Backpressure, Exhaust Type, Machines Performance1. PENDAHULUANSebagaimana diketahui secara umumbahwa exhaust system atau lazim disebutknalpot, merupakan bagian vital darisebuah kendaraan bermotor. Kontruksiknalpot ini sendiri terdiri dari dua saluranutama yaitu header/leher knalpot yangterpasang pada manifold buang untukmenjaga tekanan pembuangan dan muffleratau bagian pipa ekor knalpot yangberfungsi untuk mereduksi suara yangdikeluarkan saat pembuangan. Kontruksidari knalpot ini bila ditelusuri lebih lanjutdapat dimanfaatkan untuk meningkatkankinerja mesin kendaraan. Untuk itu, makapenelitian ini mempunyai tujuan untukmengkaji rancangan geometri ukurandiameter header/leher knalpot yangmenghasilkan tekanan balik saatpembuang yang kecil sehinggamemberikan dapat positif berupa kenaikantenaga mesin dan torsi mesin. Permasalahdalam penelitian ini di batasi sebagaiberikut hanya menggunakan 4 variasiknalpot dengan ukuran diameter leherknalpot yang berbeda. Pengujian dengansimulasi menggunakan ComputationalFluid Dynamics CFD untuk mengetahuibesar tekanan balik yang dihasilkansedangkan pengujian langsungmenggunakan alat uji Chassis Dynojetuntuk mengetahui torsi dan daya yangdihasilkan masing –masing digunakan pada sepeda motor jenis2bebek bermesin empat langkah denganvolume langkah balik back pressure adalahtekanan yang timbul akibat hambatan yangdialami gas buang selama prosespenyalurannya dan merupakan pantulandari gelombang tekanan gas buang yangtelah dikeluarkan dari silinder menujusystem penyaluran gas kembali kearahsilinder. Tekanan balik back pressure inidapat terjadi baik pada exhaust manifold,pipa sambungan, muffler maupunconverter katalis dengan kata lain tekananbalik back pressure dapat terjadi jikatekanan di dalam system gas buang lebihtinggi dari tekanan atmosfer. Dari mesin 4langkah memiliki efek negativ terhadapefisiensi mesin mengakibatkan penurunandaya output yang harus di kompensasidengan meningkatkan bahan bakar. Setiapmesin memiliki karakteristik systempembuangan yang bebrbeda –beda,sehingga sudah sewajarnya setiap mesinmemiliki batasan tekanan balik yangdibutuhkan oleh mesin tersebut. Apabilasuatu system pembuangan menghasilkantekanan yang lebih tinggi dari pada yangditentukan, maka akan terdapat sebagiangas sisa pembakaran yang terperangkap didalam silinder setelah fenomenaoverlapping terjadi dan bercampurandengan campuran udara –bahan bakaryang masuk ketika langkah hisap karena itu, campuran baru ini akanmenghasilkan ledakan yang lebih lemahketika langkah kerja terjadi. Hal ini akanmengakibatkan berkurangnya tenagamesin. Sebaliknya, ketika suatu mesinmemiliki nilai tekanan balik yang lebihrendah dari pada yang ditentukan. Makagas buang akan keluar lebih cepat dariruang bakar ketika langkah pembuanganterjadi. Ketika terjadi overlapping, gas sisapembakaran akan lebih mudah mengalirdan lebih cepat menuju systempembuangan. Oleh sebab itu, terdapatsebagian campuran udara –bahan bakaryang masuk akan memiliki jeda waktuuntuk ikut keluar melalui katup buangsetelah mendorong gas sisa pembakarankeluar dari ruang bakar. Hal ini jugamenyebabkan berkurangnya tenaga mesin,karena gas buang akan mengalir lebihcepat dari system ke atmosfir, makatingkat kebisingan akan semakin diameter leher knalpot menjadipenentu besar kecilnya tekanan balikback pressure pada saat terjadi prosespembuangan. Terlalu besarnya ukurandiameter sebuah knalpot berdampak padapenurunan performa mesin sebuahkendaraan, sebaliknya terlalu kecilnyaukuran diameter pun meninghasilkantekanan balik yang besar danmengakibatkan kerugian tekanan sehingaberpengaruh juga terhadap penurunanperforma mesin. Oleh karena itu, dari 4tipe knalpot ini perlu dikaji dan ditelitiagar diketahui knalpot mana yangmempunyai ukuran diameter leher knalpotideal yang menghasilkan performamaksimum dari kendaraan METODE PENELITIANPenelitian ini dilakukan dengan tahap –tahap sebagai berikut;1. Pengumpulan informasi melalui studipusataka2. Pembuatan model CAD dilakukandengan menggunakan 1. Tipe knalpot 12bebek bermesin empat langkah denganvolume langkah balik back pressure adalahtekanan yang timbul akibat hambatan yangdialami gas buang selama prosespenyalurannya dan merupakan pantulandari gelombang tekanan gas buang yangtelah dikeluarkan dari silinder menujusystem penyaluran gas kembali kearahsilinder. Tekanan balik back pressure inidapat terjadi baik pada exhaust manifold,pipa sambungan, muffler maupunconverter katalis dengan kata lain tekananbalik back pressure dapat terjadi jikatekanan di dalam system gas buang lebihtinggi dari tekanan atmosfer. Dari mesin 4langkah memiliki efek negativ terhadapefisiensi mesin mengakibatkan penurunandaya output yang harus di kompensasidengan meningkatkan bahan bakar. Setiapmesin memiliki karakteristik systempembuangan yang bebrbeda –beda,sehingga sudah sewajarnya setiap mesinmemiliki batasan tekanan balik yangdibutuhkan oleh mesin tersebut. Apabilasuatu system pembuangan menghasilkantekanan yang lebih tinggi dari pada yangditentukan, maka akan terdapat sebagiangas sisa pembakaran yang terperangkap didalam silinder setelah fenomenaoverlapping terjadi dan bercampurandengan campuran udara –bahan bakaryang masuk ketika langkah hisap karena itu, campuran baru ini akanmenghasilkan ledakan yang lebih lemahketika langkah kerja terjadi. Hal ini akanmengakibatkan berkurangnya tenagamesin. Sebaliknya, ketika suatu mesinmemiliki nilai tekanan balik yang lebihrendah dari pada yang ditentukan. Makagas buang akan keluar lebih cepat dariruang bakar ketika langkah pembuanganterjadi. Ketika terjadi overlapping, gas sisapembakaran akan lebih mudah mengalirdan lebih cepat menuju systempembuangan. Oleh sebab itu, terdapatsebagian campuran udara –bahan bakaryang masuk akan memiliki jeda waktuuntuk ikut keluar melalui katup buangsetelah mendorong gas sisa pembakarankeluar dari ruang bakar. Hal ini jugamenyebabkan berkurangnya tenaga mesin,karena gas buang akan mengalir lebihcepat dari system ke atmosfir, makatingkat kebisingan akan semakin diameter leher knalpot menjadipenentu besar kecilnya tekanan balikback pressure pada saat terjadi prosespembuangan. Terlalu besarnya ukurandiameter sebuah knalpot berdampak padapenurunan performa mesin sebuahkendaraan, sebaliknya terlalu kecilnyaukuran diameter pun meninghasilkantekanan balik yang besar danmengakibatkan kerugian tekanan sehingaberpengaruh juga terhadap penurunanperforma mesin. Oleh karena itu, dari 4tipe knalpot ini perlu dikaji dan ditelitiagar diketahui knalpot mana yangmempunyai ukuran diameter leher knalpotideal yang menghasilkan performamaksimum dari kendaraan METODE PENELITIANPenelitian ini dilakukan dengan tahap –tahap sebagai berikut;1. Pengumpulan informasi melalui studipusataka2. Pembuatan model CAD dilakukandengan menggunakan 1. Tipe knalpot 12bebek bermesin empat langkah denganvolume langkah balik back pressure adalahtekanan yang timbul akibat hambatan yangdialami gas buang selama prosespenyalurannya dan merupakan pantulandari gelombang tekanan gas buang yangtelah dikeluarkan dari silinder menujusystem penyaluran gas kembali kearahsilinder. Tekanan balik back pressure inidapat terjadi baik pada exhaust manifold,pipa sambungan, muffler maupunconverter katalis dengan kata lain tekananbalik back pressure dapat terjadi jikatekanan di dalam system gas buang lebihtinggi dari tekanan atmosfer. Dari mesin 4langkah memiliki efek negativ terhadapefisiensi mesin mengakibatkan penurunandaya output yang harus di kompensasidengan meningkatkan bahan bakar. Setiapmesin memiliki karakteristik systempembuangan yang bebrbeda –beda,sehingga sudah sewajarnya setiap mesinmemiliki batasan tekanan balik yangdibutuhkan oleh mesin tersebut. Apabilasuatu system pembuangan menghasilkantekanan yang lebih tinggi dari pada yangditentukan, maka akan terdapat sebagiangas sisa pembakaran yang terperangkap didalam silinder setelah fenomenaoverlapping terjadi dan bercampurandengan campuran udara –bahan bakaryang masuk ketika langkah hisap karena itu, campuran baru ini akanmenghasilkan ledakan yang lebih lemahketika langkah kerja terjadi. Hal ini akanmengakibatkan berkurangnya tenagamesin. Sebaliknya, ketika suatu mesinmemiliki nilai tekanan balik yang lebihrendah dari pada yang ditentukan. Makagas buang akan keluar lebih cepat dariruang bakar ketika langkah pembuanganterjadi. Ketika terjadi overlapping, gas sisapembakaran akan lebih mudah mengalirdan lebih cepat menuju systempembuangan. Oleh sebab itu, terdapatsebagian campuran udara –bahan bakaryang masuk akan memiliki jeda waktuuntuk ikut keluar melalui katup buangsetelah mendorong gas sisa pembakarankeluar dari ruang bakar. Hal ini jugamenyebabkan berkurangnya tenaga mesin,karena gas buang akan mengalir lebihcepat dari system ke atmosfir, makatingkat kebisingan akan semakin diameter leher knalpot menjadipenentu besar kecilnya tekanan balikback pressure pada saat terjadi prosespembuangan. Terlalu besarnya ukurandiameter sebuah knalpot berdampak padapenurunan performa mesin sebuahkendaraan, sebaliknya terlalu kecilnyaukuran diameter pun meninghasilkantekanan balik yang besar danmengakibatkan kerugian tekanan sehingaberpengaruh juga terhadap penurunanperforma mesin. Oleh karena itu, dari 4tipe knalpot ini perlu dikaji dan ditelitiagar diketahui knalpot mana yangmempunyai ukuran diameter leher knalpotideal yang menghasilkan performamaksimum dari kendaraan METODE PENELITIANPenelitian ini dilakukan dengan tahap –tahap sebagai berikut;1. Pengumpulan informasi melalui studipusataka2. Pembuatan model CAD dilakukandengan menggunakan 1. Tipe knalpot 13Gambar 2. Tipe knalpot 2Gambar 3. Tipe knalpot 3Gambar 4. Tipe knalpot 43. Unit –unit volume pada simulasiAnsys diinterpretasikan denganpembentukan mesh atau 5. Meshing tipe knalpot 1Gambar 6. Meshing tipe knalpot 2Gambar 7. Meshing tipe knalpot 3Gambar 8. Meshing tipe knalpot 54. Menetukan kondisi batas boundarycondition5. Pengaturan simulasi, dimaksudkanuntuk menentukan beberapa aspekyang diperlukan sebelum pengujian langsung dengan alat ujiChassis Dynojet sebagai berikut;1. Mempersiapkan motor dan 4 Memasang knalpot standar pada motordan menempatkan motor pada Memasang kabel USB dynojet padakabel CDI Menghidupkan mesin pada kondisiidle ±1000 rpm 5 –10 Buka throttle dengan pengaturandimulai dari putaran 3000 –8500 rpmpada gigi Pengujian 2 –5 diulangi untuk tipeknalpot 2, 3 dan Data hasil pengujian langsung terekamdan tersimpan pada Mengulangi semua pengujian 1 –7masing –masing sebanyak 3 9. Computerized Chassis Dynojet3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil simulasi menunjukkan bahwauntuk tiap tipe knalpot tekanan balik dankecepatan aliran yang dihasilkanberbeda –beda pada masing –masingmedium ketika fluida gas melaluimedium –medium tersebut. Hal inidisebabkan karena faktor modifikasigeometri yang berbeda dari tipe knalpot1, tipe knalpot 2, tipe knalpot 3 dan tipeknalpot 4. Dapat dilihat pada bab3Gambar 2. Tipe knalpot 2Gambar 3. Tipe knalpot 3Gambar 4. Tipe knalpot 43. Unit –unit volume pada simulasiAnsys diinterpretasikan denganpembentukan mesh atau 5. Meshing tipe knalpot 1Gambar 6. Meshing tipe knalpot 2Gambar 7. Meshing tipe knalpot 3Gambar 8. Meshing tipe knalpot 54. Menetukan kondisi batas boundarycondition5. Pengaturan simulasi, dimaksudkanuntuk menentukan beberapa aspekyang diperlukan sebelum pengujian langsung dengan alat ujiChassis Dynojet sebagai berikut;1. Mempersiapkan motor dan 4 Memasang knalpot standar pada motordan menempatkan motor pada Memasang kabel USB dynojet padakabel CDI Menghidupkan mesin pada kondisiidle ±1000 rpm 5 –10 Buka throttle dengan pengaturandimulai dari putaran 3000 –8500 rpmpada gigi Pengujian 2 –5 diulangi untuk tipeknalpot 2, 3 dan Data hasil pengujian langsung terekamdan tersimpan pada Mengulangi semua pengujian 1 –7masing –masing sebanyak 3 9. Computerized Chassis Dynojet3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil simulasi menunjukkan bahwauntuk tiap tipe knalpot tekanan balik dankecepatan aliran yang dihasilkanberbeda –beda pada masing –masingmedium ketika fluida gas melaluimedium –medium tersebut. Hal inidisebabkan karena faktor modifikasigeometri yang berbeda dari tipe knalpot1, tipe knalpot 2, tipe knalpot 3 dan tipeknalpot 4. Dapat dilihat pada bab3Gambar 2. Tipe knalpot 2Gambar 3. Tipe knalpot 3Gambar 4. Tipe knalpot 43. Unit –unit volume pada simulasiAnsys diinterpretasikan denganpembentukan mesh atau 5. Meshing tipe knalpot 1Gambar 6. Meshing tipe knalpot 2Gambar 7. Meshing tipe knalpot 3Gambar 8. Meshing tipe knalpot 54. Menetukan kondisi batas boundarycondition5. Pengaturan simulasi, dimaksudkanuntuk menentukan beberapa aspekyang diperlukan sebelum pengujian langsung dengan alat ujiChassis Dynojet sebagai berikut;1. Mempersiapkan motor dan 4 Memasang knalpot standar pada motordan menempatkan motor pada Memasang kabel USB dynojet padakabel CDI Menghidupkan mesin pada kondisiidle ±1000 rpm 5 –10 Buka throttle dengan pengaturandimulai dari putaran 3000 –8500 rpmpada gigi Pengujian 2 –5 diulangi untuk tipeknalpot 2, 3 dan Data hasil pengujian langsung terekamdan tersimpan pada Mengulangi semua pengujian 1 –7masing –masing sebanyak 3 9. Computerized Chassis Dynojet3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil simulasi menunjukkan bahwauntuk tiap tipe knalpot tekanan balik dankecepatan aliran yang dihasilkanberbeda –beda pada masing –masingmedium ketika fluida gas melaluimedium –medium tersebut. Hal inidisebabkan karena faktor modifikasigeometri yang berbeda dari tipe knalpot1, tipe knalpot 2, tipe knalpot 3 dan tipeknalpot 4. Dapat dilihat pada bab4sebelumnya perbedaan tipe knalpot 1 dan tipeknalpot 2 hanya terletak padadiameter header/leher dan jumlah kamar di dalamknalpot, sehingga tidak terjadi perbadaan yangsignifikan pada tekanan bali dan kecepatan aliranke-2 tipe knalpot ini. Sedangkan untuk tipeknalpot 3 dan tipe kanlpot 4 perbedaan geometriterlihat cukup banyak dimulai dari ukuran ukuranheader/leher, panjang pipa knalpot, bentuksaringan knalpot sampai pada bentuk ujungknalpot berbeda yang kemudian menghasilkanperbedaan tekanan balik dan kecepatan aliranyang cukup besar pada tipe knalpot 3 dan Untuk knalpot tipe 1 dengan diameterheader/leher 22 10. Hasil simulasi tekanan balik back pressureknalpot tipe 1 a. Velocity Contour b. Pressure ContourDari hasil simulasi untuk medium header/leherknalpot tipe 1 menghasilkan tekanan balik yangsangat besar Pa dengan kecepatan m/s. Saat fluida melalui medium berikutnyayakni pipa knalpot dengan semakin besar diameterpipa dan perbedaan panjang ukuran pipa terjadipenurunan nilai tekanan balik dan kecepatan aliranyang dihasilkan, tekanan balik sebesar Padengan kecepatan aliran m/s. Pada mediumberikut ini. yakni saringan udara, tekanan balik yangdihasilkan tipe knalpot 1 semakin menurun. Namun,nilai kecepatan aliran fluida terjadi peningkatan yangsignifikan, hal ini disebabkan karena luasanpenampang saringan udara yang kecil mengakibatkansehingga terjadi peningkatan kecepatan aliran fluidagas pada saringan udara. Untuk tipe knalpot 1 nilaitekanan balik sebesar Pa dengan kecepatanaliran tertinggi sebesar m/s. pada medium yangterakhir ujung muffler menunjukkan nilai tekananbalik terendah untuk tipe knalpot 1 sebesar Padengan kecepatan aliran m/ Untuk knalpot tipe 2 dengan diameterheader/leher 23 mmGambar 11. Hasil simulasi tekanan balik back pressureknalpot tipe 2 a. Velocity Contour b. Pressure ContourUntuk tipe knalpot 2 terjadi penurunan tekananbalik pada medium header/leher sebesar dengan kecepatan aliran m/s. Selanjutnyasaat fluida melalui medium pipa knalpot terjadipenurunan tekanan balik sebesar dengankecepatan aliran m/s. Pada saringan udaratekanan balik semakin menurun sebesar namun terjadi kenaikan untuk kecepatan m/s hal ini disebabkan luasan penampangsaringan udara yang semakin kecil meningkatkankecepatan aliran tersebut. Dan pada medium ujungknalpot tekanan balik yang dihasilkan Pa dengan kecepatan aliran m/ Untuk knalpot tipe 3 dengan diameterheader/leher 24 mm5Gambar 12. Hasil simulasi tekanan balik back pressureknalpot tipe 3 a. Velocity Contour b. Pressure ContourUntuk tipe knalpot 3 pada medium header/leherknalpot tekanan balik yang hasilkan sebesar dengan kecepatan aliran m/s. selanjutnyaketika fluida melalui pipa knalpot terjadi penurunanyang cukup besar menjadi Pa karena luasanpenampang yang semakin besar dengan kecepatanaliran m/s. Dan pada medium pipa knalpotterjadi penurunan tekanan balik menjadi Padengan kecepatan aliran m/s. Di medium akhiryakni pada ujung knalpot/muffler tekanan baliksemakin menurun menjadi Pa dengankecepatan aliran m/ Untuk knalpot tipe 4 dengan diameterheader/leher 25 mmGambar 13. Hasil simulasi tekanan balik back pressureknalpot tipe 4 a. Velocity Contour b. Pressure ContourUntuk tipe knalpot 4 berdasakan hasilsimulasi tekanan balik terendah pada header/leherdihasilkan oleh tipe knalpot ini sebesar Padengan kecepatan aliran m/s. Selanjutnyamengalami penurunan tekanan balik saat fluidamelalui medium pipa knalpot sebesar terendah dengan kecepatan aliran m/s. Memasukimedium saringan udara tekanan balik Padengan kecepatan aliran terendah sebesar m/ pada ujung knalpot/muffler tekanan balikmengalami penurunan yang cuku signifikan Pa dengan kecepatan aliran m/s.Hasil pengujian Menggunakan Chassis DynojetGambar 14. Grafik Pengujian Power DayaMenggunakan Dynojet Untuk Knalpot Tipe 1 PadaReduction Gear 3Gambar 15. Grafik Pengujian Torque TorsiMenggunakan Dynojet Untuk Knalpot Tipe 1 PadaReduction Gear 3Gambar 14 dan 15 merupakan grafik hasil pengujiandaya dan torsi pada chassis dynojet denganpembebanan konstan pada gigi reduction gear 3untuk mengetahui kinerja mesin dalam hal ini torsidan daya maksimum kendaraan dengan menggunakantipe knalpot 1. Hasilnya menunjukkan bahwa padagigi reduction gear 3 dengan beban konstansemakin besar putaran daya yang di hasilkan semakinbesar sedangkan torsi mengalami penuruan. Padaputaran 9000 rpm daya mengalami penuruan, namunpenurunan yang lebih besar terjadi pada torsi. UntukTipe knalpot 1 pada putaran 7340 rpm di peroleh torsimaksimum sebesar dan PS watt. Pada putaran 8150 rpmdiperoleh daya maksimum sebesar PS 6811watt dan torsi Pada putaran8500 diperoleh daya sebesar PS 6105 watt dantorsi 7 Dan pada Putaran 9000 rpm6memperlihatkan penurunan pada daya sebesar PS watt dan torsi 6 16. Grafik Pengujian Power DayaMenggunakan Dynojet Untuk Knalpot Tipe 2 PadaReduction Gear 3Gambar 17. Grafik Pengujian Torque TorsiMenggunakan Dynojet Untuk Knalpot Tipe 2 PadaReduction Gear 3Gambar 16 dan 17 merupakan grafik pengujian dayadan torsi pada chassis dynojet untuk tipe knalpot menunjukkan bahwa tipe knalpot 2 padaputaran 7160 rpm di peroleh torsi maksimum dan daya maksimum PS watt. Pada putaran 8000 rpm diperolehdaya sebesar 10 PS 7355 watt dan torsi Pada putaran 8500 rpm diperoleh daya PS watt dan torsi pada Putaran 9000 rpm memperlihatkanpenurunan pada keduanya, untuk daya sebesar PS watt dan torsi 6 18. Grafik Pengujian Power DayaMenggunakan Dynojet Untuk Knalpot Tipe 3 PadaReduction Gear 3Gambar 19. Grafik Pengujian Torque TorsiMenggunakan Dynojet Untuk Knalpot Tipe 3 PadaReduction Gear 3Gambar 18 dan 19 merupakan grafik pengujian dayadan torsi pada chassis dynojet untuk Tipe knalpot menunjukkan untuk tipe knalpot 3 padaputaran 7250 rpm di peroleh torsi maksimum dan daya maksimum PS watt. Pada putaran 8000 rpmdiperoleh daya sebesar 10 PS 7355 watt dan Pada putaran 8500 rpmdiperoleh daya sebesar PS rpm dantorsi Dan pada Putaran 9000rpm memperlihatkan penurunan pada keduanya,untuk daya sebesar PS 6105 watt dan torsi Grafik Pengujian Power DayaMenggunakan Dynojet Untuk Knalpot Tipe 4 PadaReduction Gear 3Gambar Grafik Pengujian Torque TorsiMenggunakan Dynojet Untuk Knalpot Tipe 4 PadaReduction Gear 3Gambar dan merupakan grafik pengujiandaya dan torsi pada chassis dynojet untuk Tipeknalpot 4. Hasilnya menunjukkan bahwa knalpottipe 4 pada putaran 7240 rpm di peroleh torsimaksimum sebesar dan PS watt. Putaran 8000 rpm diperoleh daya sebesar 10 PS 7355 rpm dan 9 Pada putaran 8520 rpm diperolehdaya maksimum sebesar PS wattdan torsi Pada Putaran 9000rpm daya mengalami penurunan sebesar PS watt begitu juga dengan torsi mengalamipenurunan sebesar KESIMPULANKesimpulan dari hasil penelitian ini sebagaiberikut 1. Hasil simulasi yang dilakukan pada tipe knalpot1, tipe knalpot 2, tipe knalpot 3 dan tipe knalpot4 dengan ukuran diameter yang bervariasi,dimana semakin besar diameter header/leherknalpot maka tekanan balik yang terjadi padabagian header semakin kecil sedangkansemakin kecil ukuran diameter header/leherknalpot maka tekanan balik yang terjadi padabagian header/leher semakin besar, sejalandengan fenomena ini maka kecepatan aliranfluida pada bagian header knalpot semakinmenurun seiring bertambah besarnya mediumyang dilewati oleh fluida.Knalpot tipe 1 dengan diameter 22 mmmenghasilkan tekanan balik Pa dengan kecepatan m/s,Knalpot tipe 2 dengan diameter header23 mm menghasilkan tekanan baliksebesar Pa dengan kecepatanaliran m/s,Knalpot tipe 3 dengan diameterheader/leher 24 mm menghasilkantekanan balik sebesar Padengan kecepatan aliran m/s,Knalpot tipe 4 dengan diameterheader/leher 25 mm menghasilkantekanan balik terendah Padengan kecepatan aliran m/ Hasil pengujian menunujukkan bahwa knalpottipe 1dan knalpot tipe 4 menghasilkan torsi dandaya maksimum yang lebih kecil dari padatorsi dan daya maksimum yang dihasilkan olehknalpot tipe 2 dan knalpot 3. Namun, knalpottipe 1 lah yang menghasilkan torsi dan dayamaksimum yang paling terendah dan knalpottipe 3 yang menghasilkan torsi dan dayamaksimum yang paling terbesar antara ke-4tipe knalpot yang diuji. Untuk knalpot tipe 1dan tipe 4 itu sendiri torsi dan daya maksimumdicapai pada putaran yang berbeda, yaitu padaputaran rendah antara 7000 –7400 rpm dicapaitorsi maksimum sementara daya maksimumdicapai pada putaran tinggi antara 8000 –8600rpm. Sedangkan untuk knalpot tipe 2 dan tipe 3torsi dan daya maksimum dicapai pada putaranyang sama yaitu pada putaran rendah antara7000 –7300 Berdasarkan penelitan ini maka, Knalpot tipe 3dengan diameter header/leher 24 mm dikatakan8ideal dan lebih tepat digunakan pada sepedamotor untuk kegiatan sehari –hari. Karenaukuran diameter tersebut menghasilkan tekananbalik yang kecil Pa pada mediumheader/leher knalpot sehingga menghasilkantorsi maksimum terbesar dan daya maksimum terbesar watt pada putaran rendah 7250 REFERENSI1. Motor Bakar Torak Teori &Aplikasinya. Yogyakarta Penerbit Putra, Martinus. Efek Perubahan AliranGas Buang Dalam Knalpot UntukDiterapkan Pada Mesin Kapal Klotok 10HP. 2012.3. Pranoto, Aji. Efek Perubahan UkuranDiameter Header Knalpot TerhadapKonsumsi Bahan Bakar dan Akslerasi padaSepeda Motor 4 tak. 2012.4. Pamungkas, Sigit. Analisa PenggunaanModel Knalpot Standar Terhadap KinerjaMesin 4 Langkah 100 CC dan 125 CC.2012.5. Sanata, Andi. “Jurnal Rotor”. PengaruhDiameter Pipa Saluran Gas Buang TipeStraight Throw Muffler Terhadap UnjukKerja Motor Bensin 4 Langkah. Volume 4No. 1. 2011.6. Marbun, Mariseide Herto. & Mulfi Hazwi.“Jurnal e-Dinamis”. Simulasi Aliran FluidaPada Pompa Hidran Dengan Tinggi AirJatuh M Dengan MenggunakanPerangkat Lunak CFD. Volume 7 Meriyanto, Denny Deftya. Analisis PanasPada Knalpot Berbasis Sponge Steel.2013.8. Indra. S Ahmad, Ridwan dan IrwanSetiawan. Analisa Aliran Fluida Pada PipaSpiral Dengan Variasi DiameterMenggunakan Metode ComputationalFluid Dynamics CFD. 2012.9. Dimaranggono, Galih Andreas. UnjukKerja Motor Bensin Empat Langkah SatuSilinder Menggunakan Torak Jenis FlatDibandingkan Menggunakan Torak JenisDome. 2010.10. Muslimu, Alfa Fahmi. Analisa AliranUdara Pada Elbow Proto X-1Menggunakan CFD. 201211. S, A Wijaya. Diponegoro. 2013. Web. 18agustus Perpustakaan Universitas Mercu UniversitasMercu Buana. Web. 19 agustus Sahid, Anwar. “Mesin Fluida”. PerbedaanLaju Aliran Massa dengan Laju AliranVolume. 201714. Perpusatakaan Universitas Sumatera Universitas SumateraUtara. Web. 10 september Kusumo, Priyo Baskoro. Analisa AliranFluida Udara pada Pipa Annulus Proto-X1Menggunakan CFD. 2012 Syarat terjadinya pembakaran yang baik pada suatu motor adalah sebagai berikut Boentarto, 1993 a. Adanya tekanan panas kompresi yang cukup. b. Campuran bahan bakar dan udar normal. Hasil pembakaran berupa tenaga panas dan sisa pembakaran yang berupa gas buang. Panas akibat pembakaran harus diatasi agar tidak berlebihan oleh karena ittu motor perlu didinginkan. Sedangkan sisa pembakaran yang berupa gas buang harus disalurkan agar tidak menimbulkan ledakan karena sisa gas buang mempunyai tekanan yang cukup tinggi. Untuk menyalurkan gas sisa buang tersebut pada motor diesel dilengkapi dengan knalpot exhaust manifold. Yang termasuk dalam sistem pembakaran ini adalah saluran masukan, saluran pembuangan, dan ruang bakar. Saluran pemasukan dengan perlengkapannya bertugas mengalirkan gas baru ke ruang bakar. Ruang bakar dengan komponennya bertugas menampung gas baru untuk dibakar. Saluran pembuangan dengan perlengkapannya bertugas menyalurkan gas buang ke udara luar. E. Saluran Gas Buang Sistem pengeluaran pada mesin diesel secara umum memiliki kesamaan pada mesin bensin yaitu terdiri dari pipa gas buang dan peredam suara. Dalam hal ini gas sisa pembakaran ditekan keluar dari silinder dengan gerakan torak keatas. Kalau gas sisa pembakaran masuk pipa gas buang dengan mendadak, maka akan terjadi gelombang tekanan didalam pipa gas buang. Pembakaran bahan bakar berlangsung sebagai ledakan yang sangat cepat didalam ruang bakar dan menimbulkan suara yang sangat bising. Untuk meredam suara yang bising tersebut, maka gas hasil pembakaran yang mengalir keluar melalui katup atau klep buang tidak langsung dilepas ke udara luar udara terbuka, melainkan disalurkan terlebih dahulu ke dalam peredam suara sillincer. F. Knalpot Knalpot adalah piranti tempat penampungan atau saluran pembuangan gas sisa pembakaran. Sebelum ditemukan fungsi lain dari knalpot, para ahli otomotif merancang alat ini dengan tujuan untuk meredam suara hasil ledakan diruang bakar Pikiran Rakyat, 2006. Ledakan ini menimbulkan suara yang sangat bising. Untuk meredam suara tersebut, gas sisa hasil pembakaran yang keluar dari klep buang tidak langsung dilepas ke udara terbuka. Gas buang disalurkan terlebih dahulu ke dalam peredam suara atau muffler didalam knalpot. Sebenarnya fungsi peredam di samping meredam suara mesin, juga untuk mengatur arah aliran gas- gas sisa hasil pembakaran agar mengalir dengan teratur. Pengaturan yang baik dapat membantu memperbesar tenaga yang dihasilkan mesin, oleh karena itu bentuk peredam suara untuk setiap jenis tipe mesin 2 langkah dan 4 langkah itu berbeda sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki oleh setiap mesin. Perubahan pada bentuk dan ukuran peredam suara tanpa memperhitungkan hal tersebut diatas biasanya tidak menghasilkan tenaga mesin yang lebih besar melainkan sebaliknya, tenaga mesin menurun Daryanto, 2004. Berikut ini merupakan gambar dari bentuk knalpot secara umum Gambar 3 . Komponen knalpot standar 1. Bagian – bagian knalpot Adapun bagian-bagian knalpot secara umum antara lain, yaitu a. Header leher knalpot, berupa pipa yang menyalurkan gas sisa hasil pembakaran dari ruang bakar menuju perut knalpot. b. Silencer, berupa pipa yang memiliki diameter lebih besar dari header sebagai tempat berkumpulnya gas buang, selanjutnya disalurkan ke udara bebas, seperti pada gambar dibawah ini merupakan jenis dari silencer tipe racing. Gambar 4 . Tipe silincer racing Diameter header dan panjangnya header sangat mempengaruhi tenaga yang dihasilkan Speedol Team, 2007. Header yang bagus itu diameternya harus sama dengan diameter exhaust, tidak boleh lebih kecil karena tenaganya akan tertahan. Panjang pendeknya header akan mempengaruhi karakter tenaga yang dihasilkan. Header panjang cocok untuk tenaga putaran atas. Sedangkan header pendek, cocok untuk akselerasi. Secara logis, semakin besar diameter header maka aliran sistem pembuangan juga semakin lancar. Pada kenyataannya gas yang keluar dari mesin ke sistem pembuangan tidak berada dalam kondisi yang stabil. Tekanan yang terjadi akan berubah-ubah, saat katup sistem pembuangan terbuka. Diameter pipa pun berpengaruh terhadap dorongan gas buang. Pipa yang terlalu besar, sama merusaknya dengan pipa yang terlalu kecil. Selain ukuran panjang header dan diameter leher, bentuk silencer dan perut knalpot juga unsur penting Ahzar, 2008. Pada silencer panjang, tenaga akan keluar di rpm menengah keatas sedangkan untuk silencer pendek, tenaganya akan keluar pada rpm bawah. Semakin besar aliran makin tak terhambat, sehingga tenaga bawah bagus. Sebaliknya lubang kecil akan berdampak pada putaran atas yang lebih bagus. Sedangkan diameter lubang pada selongsong dalam silencer yang tidak terlalu besar juga memiliki pengaruh saat terjadi tekanan balik. Namun panjang silencer tidaklah berdampak begitu besar. Gambar 5. Knalpot standar mesin diesel Pada header pipe sebagai jalur mengalirnya gas buang harus memiliki persyaratan yang dipenuhi sebagai suatu acuan keamanan dari perancangan header pipe itu sendiri. Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain yaitu a. header pipe harus memiliki titik leleh bahan diatas temperatur gas buang. b. header pipe harus memiliki titik muai bahan diatas temperatur gas buang. c. Bahan header pipe harus tahan terhadap perubahan suhu. d. Bahan header pipe harus tahan korosi. 2. Prinsip kerja knalpot Gas sisa hasil pembakaran yang keluar dari klep buang disalurkan ke knalpot melalui header pipe. Gas buang sisa pembakaran yang berkecepatan dan bertekanan sangat tinggi pada header pipe dibuang dan berkumpul diperut knapot sehingga sebagian akan berbalik efek turbulensi ke header. Akibatnya tekanan menjadi lebih tinggi lagi dan menciptakan kompresi baru. Tekananan balik terjadi akibatnya terhalangnya aliran sistem pembuangan, baik dalam pipa pembuangan, peredam suara dan katalis pengubah energi atau komponen lain yang ada dalam sistem pembuangan. Tekanan balik akan melingkupi gas yang terbakar dari saluran silinder, saat katup terbuka. Tekanan balik terjadi saat gas hasil buangan bertemu dengan udara atau bahan bakar yang masuk sehingga terjadi keseimbangan antara aliran gas buang dan campuran udara bahan bakar yang masuk. Elemen – elemen dalam sistem pembuangan juga akan sulit terkendali saat terjadi tekanan balik. Untuk itu diperlukan header dan komponen-komponen lain dalam sistem pembuangan, sebagai penyelaras antara pembuangan dan intake. Unsur-unsur ini akan mengurangi proses hilangnya torsi dan tenaga. H. Parameter Prestasi dan Operasi Motor Diesel 4 Langkah Parameter prestasi yang cukup berperan adalah daya engkol sebagai kerja yang dihasilkan oleh motor bakar, dimana semakin besar daya engkol yang dihasilkan semakin baik kinerja dari motor bakar. Untuk mengetahui besarnya daya engkol dari motor bakar 4 langkah digunakan persamaan Wardono, dkk. 2004 kW T N bP AP , 000 . 60 . . 2   …………………………………………...………1 Nm T T RD ap , 001 , 1  …………..………………..………………………2 Laju pemakaian bahan bakar per 8 ml Bahan Bakar, mf dapat diketahui dengan menggunakan persamaan berikut Wardono, dkk. 2004 jam kg t sgf m f , 3600 10 . 8 3     .. ..………………………………..3 Untuk pemakaian bahan bakar spesifik engkol, bsfc dapat dihitung menggunakan persamaan berikut Wardono. dkk, 2004 , bP m bsfc f  kgk Wh ….….........................................................................4 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan bahan berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data untuk laporan ini penulis menggunakan motor diesel empat langkah satu silinder dengan spesifikasi sebagai berikut 1. Spesifikasi Motor Bakar MerkType ROBIN – FUJI DY23D Jenis Motor Diesel, 1 silinder Valve rocker clearance 0,10 mm Dingin Volume Langkah Torak 230 cm 3 Langkah Torak 60 mm Diameter Silinder 70 mm Perbandingan Kompresi 2 1 Torsi Maksimum 10,5 Nm pada 2200 revsmin

saluran pembuangan gas pada motor