HariTanggal/Waktu: Minggu, 14 April 2019 Pukul 07.30 WIB Pembawa Renungan: Ev. Iwan Wati Suwandi MC/Pemusik: Ery & Martha / Ade Ogi Kolektan/Slide: Weka / Ari PIC: Feren Tema: Ketergantungan yang Harmonis (Kisah Para Rasul 4:32-37) Hari/Tanggal/Waktu: Minggu, 21 April 2019 Pukul 07.30 WIB Pembawa Renungan: Ev. Martin Manurung MC/Pemusik
Ap. Share post: Facebook. Dari Vatikan dilaporkan bahwa saat Misa Minggu Palma (14/04/19) bapa Suci mengatakan, "Tidak ada negosiasi dengan salib: atau menerimanya atau menolaknya. Melalui sikap kerendahan hatinya, Tuhan Yesus hendak membuka kepada kita jalan iman dan mendahului kita di jalan tersebut." Renungan Harian
minggu04 september 2022, khotbah kisah rasul 4:23-31; minggu 18 september 2022, khotbah filemon 1:8-18; minggu 11 september 2022, khotbah lukas 11:33-36; minggu 28 agustus 2022, khotbah 2 raja-raja 17:34-39 (minggu budaya i) minggu 21 agustus 2022, khotbah mazmur 128:1-6 (minggu mamre) rabu 17 agustus 2022, khotbah roma 8:21-25 (hut
6April 2019. Pekan V Prapaskah, Minggu 7 April 2019 . Diposkan Oleh:Yulia Marpaung Yoh 8:1-11. Kita sekarang merayakan Hari Minggu V Prapaskah, Minggu Sengsara. Minggu depan sudah Minggu Palma, diikuti Pekan Suci, ditutup dengan Perayaan Paskah, Kebangkitan Tuhan. Renungan Minggu Biasa XVI.
JADWALMISA PEKAN SUCI & PASKAH 2018 I. HARI RAYA MINGGU PALMA , Minggu, 25 Maret 2018, Pkl. 08.00 WIB Titik Hari ini: Tarian inkulturatif Nias, pada perayaan HUT ke-80 Gereja Katedral, Sibolga, 19-02-2012.
5 persamaan dan perbedaan agama islam dengan agama lain. Hari Minggu Palma Mengenangkan Sengsara Tuhan M Seb pemberkatan daun palma dan perarakan. Bc Perarakan Luk. 1928-40. Yes 50 4-7; Mzm. 228-9,17-18a,19-20,23-24; Flp. 26-11; Luk. 2214-23567 Luk. 235 1-49.
13 April 2019 Minggu Palma Lk 1928-40 Hari ini kita merenungkan Yesus yang memasuki kota Yerusalem. Lukas menggunakan kota Hierosolyma yeru-syalom kota damai artinya kota yang menerimanya. Kota yang menerima kedatangannya, yang digambarkan dalam suasana dimana Ia menunggang keledai yang masih muda. Artinya keledai yang belum pernah ditunggangi. Kakinya tidak boleh menyentuh ke tanah. Bahkan jangan sampai debupun menyentuhnya. Daun- daun dan pakaian mereka dijadikan alasnya. Itulah gambaran yang mau dikatan Lukas dan Nubuat Zakariah tentang siapa itu Yesus. Bahkan alampun ikut berbicara. Bila kita diam maka batu-batu akan berbicara. Alam menyambut kedatangan sang raja semesta alam. Gambaran ini terungkap makin jelas ketika Ia wafat di kayu salib dan ketika Ia bangkit dari alam maut. Kita semua diminta untuk mengambil bagian dalam misteri keselamatan itu dan ikut menerima kedatangannya seperti alampun mengakui kebesarannya. Janganlah kota kita menjadi Lerosaleem Yeru-zalim kota salim, kota yang menolak kedatangannya. Marilah kita menjadikan hati kita, hidup kita, Lingkungan, Wilayah dan Paroki kita menjadi Yeru-syalom kota damai karena selalu dan siap menyambut dan menerima Yesus RP. Alforinus Gregorius Pontus, OFM
Minggu Palma 14 April 2019, KISAH SENGSARA TUHAN BACAAN Yes 504-7 – “Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu” Flp 26-11 – “Yesus Kristus telah merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia” Luk 2214-2356 – Kisah Sengsara Tuhan RENUNGAN Hari ini adalah Minggu Palma. Kita memulai minggu suci dan merenungkan misteri Paskah Tuhan yang menyelamatkan umat manusia. Allah yang menderita sengsara dan wafat di kayu salib pasti tidak bisa diterima oleh orang-orang yang tidak percaya akan Yesus, karena sangat bertentangan dengan sifat Allah yang mahakuasa. Bagi mereka, Allah bisa mengatakan apa saja tanpa terikat manusia, termasuk mengampuni dosa manusia. Mengapa Allah perlu menjadi manusia dan menderita untuk menghancurkan penderitaan dosa dan maut? Allah ingin menanamkan sikap melawan dosa dan maut itu dalam diri manusia, karena Allah menjamin kebebasan manusia dan tidak mau menjadikan manusia sebagai robot. Dan Allah, dalam diri Yesus Kristus, memberi contoh bagaimana melawan dosa dan maut. Ia memasukkan diri-Nya dalam rantai dosa, walau pun Ia sendiri tidak berdosa, dan menghancurkan roh dosa itu dari dalam. Ia memutuskan logika dan proses terbentuknya dosa. Ia menempatkan diri sebagai seorang hamba Tuhan yang menderita Yes 504-7. “Ia telah mengosongkan diri-Nya sendiri … Ia telah merendahkan diri-Nya … Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” Flp 26-11. Itulah penebusan dan penyelamatan. Beranikah aku menjadi alter Kristus bagi orang lain? MS Related Post navigation
Minggu Palma 14 April 2019, KISAH SENGSARA TUHAN by M Sriyanto / On April 14, 2019Posted in Renungan Bacaan Harian BACAAN Yes 504-7 – “Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu” Flp 26-11 – “Yesus Kristus telah merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia” Luk 2214-2356 – Kisah Sengsara Tuhan RENUNGAN Hari ini adalah Minggu Palma. Kita memulai minggu suci dan merenungkan misteri Paskah Tuhan […]
Hari Minggu Palma Mengenangkan Sengsara Tuhan M Seb pemberkatan daun palma dan perarakan. Bc Perarakan Luk. 1928-40. BcE Yes 50 4-7; Mzm. 228-9,17-18a,19-20,23-24; Flp. 26-11; Luk. 2214-23567 Luk. 235 1-49. Hari ini Gereja memulai Pekan Suci. Pada hari Minggu Palma ini kita mengenang sengsara Tuhan, yang diawali dengan perarakan Yesus memasuki kota Yerusalem. Ketika Yesus dan para murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus minta kepada dua murid-Nya untuk meminjam seekor keledai muda, milik seorang warga, yang tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan. Keledai itu pun kemudian dialasinya dengan pakaian, lalu Yesus naik ke atas keledai itu dan memasuki Kota Yerusalem. Menjelang hari raya Paskah, ketika orang banyak yang datang untuk merayakan pesta mendengar bahwa Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem, mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru, “Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!” Minggu Palma senantisa kita rayakan dalam semangat kasih dan korban bagi Yesus. Kita diajak untuk menyambut Yesus memasuki Kota Yerusalem. Dengan melibatkan seluruh diri kita, bukan hanya pakaian kita, apalagi dengan ranting pohon tak bernyawa. “Marilah kita menghamparkan diri sebagai pakaian di bawah kaki-Nya,” ajak St. Andreas dari Kreta. Mari kita sambut Yesus sambil melambaikan ranting rohani jiwa kita dan berseru, “Hosanna! Di lain pihak, melalui kisah sengsara, kita merenungkan penderitaan Kristus. Sebagai silih atas semua dosa yang menyebabkan penderitaan Kristus, marilah kita dengan setia mengikuti Dia dalam sengsara-Nya. Dalam kisah sengsara tadi dinyatakan bahwa “semua murid meninggalkan Dia dan melarikan diri”. Semoga kita tidak lari seperti para murid. Maka pantaslah dalam pekan suci ini kita merenungkan pula bagiamana kita telah bersikap sebagai murid Yesus. Yesus sebagai Putra Allah harus menderita terlebih dahulu untuk kemudian menjadi raja dalam arti sesungguhnya, yaitu raja atas hidup dan mati. Tak ada yang mengalahkan-Nya. Dengan mengenangkan sengsara dan wafat Yesus, kita mengenangkan pula sekaligus, kemenangan Yesus atas maut. Pada gilirannya, kita kelak juga akan ikut dibangkitkan bersama-Nya, ikut mengalahkan maut dan dosa. Pst. Antonius Bayu Nuyartanto, Pr “Aku berkata kepadamu Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak” Luk. 1940. Marilah berdoa Ya Tuhan, semoga kami dapat merenungkan secara sungguh sengsara Yesus Putra–Mu, sehingga kami mampu untuk membaharui diri dan semakin setia berada bersama Kristus. Amin
renungan minggu palma 14 april 2019